Selasa, 10 Maret 2015

Keberagaman Manusia: Bahasa, Gender, Etnis, Budaya

Manusia memiliki berbagai macam keberagaman. Ada bahasa, perbedaan gender laki-laki dan perempuan, etnis yang terbagi-bagi menjadi kepercayaan, nilai, kebiasaan,dll. Dan yang terakhir yang akan kita bahas adalah budaya. Disni saya akan membahas dengan singkat mengenai bahasa, gender, etnis, dan akan lebih banyak membahas budaya, khususnya  kebudayaan Toraja.

Gambar 1. Human diversities

Bahasa

Bahasa dapat kita artikan sebagai alat yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kita dapat menyampaikan maksud atau yang kita inginkan kepada orang lain adalah melalui bahasa.

Bahasa nasional kita memang bahasa Indonesia, tetapi terdapat berbagai macam bahasa-bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia seperti bahasa Makassar di sekitar wilayah Sulawesi Selatan, bahasa Batak di wilayah Sumatra, bahasa Sunda di wilayah Jawa dan masih banyak lagi.

Karena saya lahir dan besar di Makassar(walaupun saya bukan orang Makassar), saya akan menuliskan beberapa bahasa Makassar yang sering digunakan:
  • nganre: makan
  • botto: bau
  • datte: sentil
  • motere: pulang
  • tena kuissengi: tidak tahu
  • cappu: habis
Bahasa Makassar juga memiliki kata-kata tambahan seperti ji, mi, pi, na, ma, mo dll.

Gender
 
Kata Gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin (John M. echols dan Hassan Sadhily, 1983: 256). Secara umum, pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam Women Studies Ensiklopedia dijelaskan bahwa Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

Gender roles/ peran gender adalah ekspetasi/harapan bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya bertindak.
Peran gender terlihat dalam pekerjaan dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, dimana kita memiliki anggapan bahwa perempuan harus feminim, lembut, emosional, manis,dll. dan laki-laki harus maskulin, agresif, kuat, berani dan mendominasi.

Etnis

Etnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan (Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang No. 40 tahun 2008).
 Menurut Ensiklopedi Indonesia. Etnis berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang digunakan ataupun tidak), sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.

Etnis mengacu pada orang yang didasarkan pada asal-usul sebagai warisan budaya kelompok orang tertentu. Kelompok etnis merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki jalan kehidupan dan memiliki sifat serta karakteritik yang menarik.

Budaya

Sebelum membahas budaya Toraja, ada baiknya jika kita membahas tentang apa itu budaya.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Kebudayaan Tana Toraja

Saya memilih Tana Toraja karena saya lahir dan besar di Makassar, dimana dibutuhkan beberapa jam untuk pergi ke Toraja. Sebelumnya saya sudah pernah ke Toraja beberapa kali ketika saya masih kecil, dan terakhir kali saya kesana dan ingat adalah ketika masih SD atau SMP saya kurang ingat. Namun, walaupun begitu saya masih ingat kenangan waktu saya disana, karena Toraja memang terkenal tentang keunikan kebudayaannya, dan menjadi daya tarik wisatawan baik domestic maupun mancanegara.

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata paling popular di Provinsi Sulawesi Selatan. Di sini Anda menikmati kebudayaan khas Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dengan budaya khas Austronesia asli. Cicipilah nuansa lain kebudayaan yang unik dan berbeda, mulai dari rumah adat Tongkonan, upacara pemakaman Rambu Solo, Pekuburan Gua Londa, Pekuburan Batu Lemo, atau Pekuburan Bayi Kambira.

Tongkonan adalah sebuah rumah besar dengan atap berbentuk pelana menyerupai tanduk kerbau yang mengarah ke depan. Atap Tongkonan terbuat dari daun kelapa sedangkan sisi rumah dihiasi ukiran. Pada bagian depan biasanya terdapat sejumlah tanduk kerbau. Tongkonan akan terus dibangun dan didekorasi ulang bukan karena alas an perbaikan, tetapi lebih untuk menjaga gengsi dan pengaruh dari kaum bangsawan yang berkuasa di daerah tersebut. Pembangunan kembali rumah tongkonan tentu saja akan disertai dengan upacara rumit yang melibatkan seluruh warga dan tidak jauh berbeda dengan upacara pemakaman.

gambar 2. Tongkonan

Rambu Solo dalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh,yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka di sebuah tempat peristirahatan.
Selain itu, dalam upacara adat ini terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, diantaranya adu kerbau,kerbau-kerbau yang akan dikorbankan di adu terlebih dahulu sebelum disembelih,dan adu kaki. Ada juga pementasan beberapa musik dan beberapa tarian Toraja.
Kerbau yang disembelih dengan cara menebas leher kerbau hanya dengan sekali tebasan, ini merupakan ciri khas masyarakat TanaToraja. Kerbau yang akan disembelih bukan hanya sekedar kerbau biasa, tetapikerbau bule Tedong Bonga yang harganya berkisar antara 10 50 jutaatau lebih per ekornya.

gambar 3. rambu solo

Pekuburan Batu Lemo adalah tempat yang dianggap masyarakat Tana Toraja sebagai rumah para arwah. Disini kita dapat melihat mayat yang disimpan di tengah bebatuan yang curam. Terdapat puluhan makam yang berjejer di dinding batu dan dilengkapi dengan patung-patung manusia yang diberi pakaian seperti manusia hidup.
Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene.
 
gambar 4. pekuburan batu lemo
 
Pekuburan Bayi Kambira adalah kuburan tempat bayi yang giginya belum tumbuh dan dianggap masih suci yang dikuburkan dalam sebuah lubang yang dibuat di pohon Tarra'. Pohon ini dipilih karena memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu. Orang-orang Toraja percaya bahwa bayi ini seperti dikembalikan ke dalam rahim ibunya dan akan menyelamatkan bayi-bayi yang akan lahir kemudian. Bayi yang dikubur dibiarkan telanjang tanpa dibungkus apapun agar sama seperti di dalam rahim ibu.

gambar 5. pekuburan bayi kambira

Pekuburan Gua Londa adalah kuburan dari masa lampau yang diperuntukkan bagi kaum bangsawan dengan dua buah gua besar yang bisa dimasuki oleh pengunjung. Di dalamnya terdapat ratusan tengkorak dan ribuan tulang belulang yang sebagian sudah berumur ratusan tahun.
Gua ini memiliki kedalaman sekitar 1000 meter, gelap, di beberapa tempat naik turun cukup terjal, dan sebagian hanya memiliki ketinggian sekitar 1 meter sehingga orang harus membungkuk melewatinya.
gambar 6. dalam gua pekeburan londa
Saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya ketika saya berlibur ke Toraja sewaktu saya masih kecil yang masih membekas di ingatan saya sampai sekarang.
Waktu itu saya bersama dengan keluarga saya berlibur ke Tana Toraja. Dari Makassar ke Toraja seingat saya dibutuhkan waktu kurang lebih 8 jam, dan bias sangat lama jika jalanan rusak. Saya tidak ingat saya mengunjungi tempat wisata apa saja, tetapi saya sangat ingat ketika berkunjung ke Pekuburan Gua Londa. Disana terdapat banyak peti-peti dan tulang belulang manusia yang berserakan. Saya ingat diceritakan tentang kisah Romeo dan Julietnya Toraja dimana sepasang sepupu satu kali yang saling menyukai namun dilarang menikah karena masih berhubungan keluarga. Mereka kemudian bunuh diri bersama dengan gantung diri. Sepertinya cerita itu sangat terkenal disana dan biasanya diceritakan oleh pemandu wisata ketika kita berkunjung ke Londa. Selain peti dan tulang belulang, terdapat juga boneka patung manusia yang belakangan saya cari tau di internet namanya adalah tau-tau. Tau-tau ini dibuat berdasarkan orang-orang yang sudah meninggal, tetapi tidak semua orang yang meninggal memilikinya. Hanya orang-orang terpandang/bangsawan yang dibuatkan.
Setelah selesai melihat-lihat(pada waktu itu saya tidak masuk dalam gua karena saya masih kecil) kami singgah di toko yang menyediakan ole-ole berupa pahatan-pahatan kayu yang unik dimana lokasinya tidak jauh dari Gua Londa. Saya ingat waktu itu membeli tempat pensil yang menyerupai peti mati, ada pulpen yang luarannya dari kayu dan dihiasi,dll. Ketika kami selesai membeli, nenek-nenek yang menjaga toko itu memberi kami bonus boneka manusia dari pahatan. Ketika kami sudah pulang dari sana, mama saya lalu mengatakan bahwa boneka itu mirip dengan nenek-nenek yang menjaga toko itu. Agak seram ya :') haha
Ohh iya tambahan apabila ada peti mati yang jatuh dari tebing tempatnya yang semula karena rapuh, maka tulang, tengkorak, ataupun yang lainnya tidak boleh dipindahkan tanpa persetujuan adat dan serangkaian upacara adat toraja. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jangan sampai menginjak tulang dan tengkorak tersebut, atau apalagi memindahkannya.
Dibawah ini adalah video singkat pekuburan gua Londa di Toraja.
 

 
Kalau kalian mencari tempat liburan yang penuh dengan banyak kebudayaan yang unik dan tidak biasa, maka saya menyarankan kalian untuk mempertimbangkan berlibur ke Tana Toraja. Bukan hanya wisata-wisata  yang sebutkan tadi tetapi masih banyak wisata lain yang tidak kalah menarik yang belum saya bahas seperti alat music tradisionalnya, batu tumonga, tarian toraja, arung jeram yang terkenal dan masih banyak lagi. :)
 
Sumber:
Diunduh dari website http://www.academia.edu/7007100/DAFTAR_BAHASA_DI_INDONESIA pada 9 Maret pukul 22:00 WIB
Diunduh dari http://www.gudangmateri.com/2011/01/pengertian-gender.html pada 9 Maret 2015 pukul 11:54 WIB
Disarikan dari website binus, materi Human Diversities 1: Language, Gender, Ethnicity, and Culture http://binusmaya.binus.ac.id pada 10 Maret pukul 12:32 WIB
Diunduh dari https://id-id.facebook.com/etnisindo/posts/113626725470439 pada 10 Maret 2015 pukul 12:35 WIB
Diunduh dari http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html pada 10 Maret pukul 7:19 WIB
Diunduh dari website http://www.indonesia.travel/en/destination/477/tana-toraja pada 10 Maret pukul 7:32 WIB
Diunduh dari website http://www.sulsel.go.id/wisata/Kabupaten%20Tana%20Toraja?page=1 pada 10 Maret 2015 pukul 09:16 WIB
Diunduh dari http://www.thearoengbinangproject.com/kuburan-londa-toraja/ pada 10 Maret 2015 pukul 09:43 WIB
gambar 1. diunduh dari https://i.vimeocdn.com/video/268788373_640.jpg pada 10 Maret 2015 pukul 10:28 WIB
gambar 2. diunduh dari http://www.scubaboard.com/gallery/data/5406/Toraja_tongkonan_1.jpg pada 10 Maret pukul 10:33 WIB
gamabr 6. https://farm5.staticflickr.com/4089/5216955273_a2dc84894c.jpg pada 10 Maret pukul 10:52 WIB
video diunduh dari https://www.youtube.com/watch?v=FUuDQiqcvsE pada 9 Maret pukul 08:38 WIB

 

5 komentar:

  1. pembahasannya bagus dan menarik Rigella

    BalasHapus
  2. Budaya yang sangat menarik, good share.

    BalasHapus
  3. sudah bagus, tapi lebih ditingkatkan lagi kedepannya:)

    BalasHapus
  4. blog yang sangat bagus mulai dr tampilan dan informasi yang menarik

    BalasHapus