Kamis, 01 Januari 2015

Pengayom Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas, 30 Januari 2014

oleh: Dian Dewi Purnamasari

Kita sering kasian melihat orang-orang berkebutuhan khusus dan orang-orang yang susah untuk mendapatkan pekerjaan, namun hanya merasa simpati tetapi tidak melakukan apa-apa.
Berbeda dengan Madya Putri Andang (51), dimana di sela-sela pekerjaannya sebagai dokter gigi, ia juga giat mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah kerajinan tangan berbahan dasar karung goni. Ia melatih ibu-ibu rumah tangga, anak-anak berkebutuhan khusus dan siapa saja yang ingin belajar membuat kerajinan tangan.
Ia sudah merintis usahanya ini selama empat tahun dan sekurangnya 25 anak penyandang cacat tunarungu dari Jakarta Selatan dan Depok telah bergabung. Ada yang mengerjakan kerajinan tangan tersebut di rumah lalu menyetorkannya setelah selesai dan ada yang langsung mengerjakan di rumahnya sampai selesai.
Mereka dibayar Rp25.000,00 per hari, bagi mereka itu sudah sangat membantu dan bahkan ada diantara mereka yang menabung setengahnya untuk kuliahnya nanti.
Menurut Madya, banyak anak berkebutuhan khusus yang bingung setelah lulus sekolah mau bekerja apa karena banyak perusahaan yang menolak mereka sehingga belajar berwirausaha adalah pilihan yang tepat bagi mereka.
Usahanya ini berawal dari hobinya merajut, sejak dulu ia gemar belajar secara otodidak. Ia selalu memperhatikan kerajinan tangan yang ada di mall atau toko dan sesampainya di rumah berusaha ia tiru dengan menambahkan modifikasi-modifikasi tertentu. Selain itu, ia mendapatkan ide-ide kreatif dari majalah atau ketika berselancar di dunia maya. Garasi di rumahnya pun ia ubah menjadi tempat pembuatan kerajinan tangannya itu, mulai dari mencuci karung goni dengan cairan khusus sampai menjadi bersih, steril kemudian dikeringkan dan siap untuk diubah menjadi tas jinjing, tas selempang, wadah selampai, penjepit rambut, bros, taplak meja, dompet, dan penutup baju.
Produk-produk hasil usahanya ini pun disambut positif oleh masyarakat, apalagi ia sering mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan oleh Kota Jakarta Selatan ataupun Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta dan juga laku di luar negeri seperti Jerman, Hongkong dan Uni Emirat Arab. Hal ini yang mengantarkannya mendapat berbagai penghargaan yang bergengsi.
Keberhasilannya ini bukan tanpa tantangan, ia harus mengajar anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dengan tekun dan sabar, bahkan ia harus belajar bahasa isyarat selama tiga bulan agar dapat berkomunikasi dengan mereka. Ia mengatakan tidak masalah jika kelak ada anak didiknya yang membuka usaha sendiri, malah ia bangga bisa menjadi guru yang baik.
Inspirasi berbagi bersama ia dapatkan dari nasihat orangtuanya. Ia juga belajar dari melihat ibunya mengajar ibu-ibu rumah tangga yang merupakan istri dari pegawai perkebunan ayahnya untuk membuat kerajinan tangan. Ia ingat kata-kata ibunya bahwa lebih baik kaya ilmu dari kaya harta serta ilmu yang berguna adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesama.
Berkat hal itu, sekarang Madya tidak hanya berwirausaha tetapi juga sering dipanggil sebagai pembicara di sejumlah kota di Indonesia.
Bagi Madya, hidup adalah pilihan. Ia merasa semakin bermanfaat ketika bisa berkontribusi terhadap sesama. Sebelumnya, tidak pernah tebersit di pikirannya menjadi seorang wirausaha sosial. Berkat kegigihan dan ketekunannya, hobi berkreasi justru mengantarkan dirinya pada pencapaian saat ini.
Madya pun masih memiliki mimpi. Ia ingin membuat taman khusus yang bisa diakses penyandang disabilitas dari seluruh kalangan.

Menurut saya, orang-orang seperti Ibu Madya ini sangat dibutuhkan Indonesia karena sangat banyak orang-orang berkebutuhan khusus yang sangat membutuhkan bantuan, dan seharusnya pemerintah membuat program-program seperti ini. 

Gambar.1.Madya P. Andang
  
Madya P Andang
♦ Lahir: Jember, 15 Oktober 1963
♦ Anak: 
- Raezika Radhina P (24)
- Gilang Kumara (19)
♦ Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
♦ Penghargaan:
- Juara I Produk Unggulan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Tingkat Nasional 2014
- Juara I Produk Unggulan DKI Jakarta
- Juara II Produk Kreatif dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012
- Penghargaan Women Entrepreneur Yayasan Kuala Swadaya 2013

Sumber: print.kompas.com
Gambar.1.http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010767469



Tidak ada komentar:

Posting Komentar