Kompas, 27 Desember 2014
oleh: Herlambang Jaluardi & Wisnu Nugroho
Baru-baru ini lima mahasiswa UGM meraih penghargaan atas
aplikasi buatan mereka di Sillicon Valley, Amerika Serikat. Dan orang yang
paling berjasa atas pencapaian itu adalah Daniel Oscar Baskoro.
Pada awal Desember 2014 ini, Oscar dan lima kawannya di UGM:
Bahrunnur, Zamahsyari, Sabrina Woro Anggraini, Fansyuri Jenar, dan Maulana
Rizki, datang ke SIllucon Valley dan meraih penghargan atas pembuatan alpikasi
penanganan bencana untuk pemakai perangkat android yaitu penghargaan Best
Public Safety Application untuk perangkat lunak Realivedari dua perusahan
informasi raksasa AS, AT&T dan IBM.
Realive adalah pengembangan dari aplikasi yang mereka
kembangkan awal tahun ini, Quick Disaster. Sebelumnya, Quick Disaster mendapat
penghargaan Global Winner dari Bank Dunia di London, Inggris, Juli 2014. Dua
aplikasi itu dibuat untuk menjawab persoalan harian.
Realive juga seperti smart watch yang memberitahu pengguna
informasi mengenai bencana yang berada di sekitar kita, korban serta aparat
yang menangani.
Alpikasi ini muncul karena adanya bencana gempa yang
mengguncang kota tempat tinggal Oscar di Yogyakarta pada Mei 2006 silam.
Pada waktu bencana itu terjadi, orang-orang panik dan
bingung mencari tempat untuk menyelamatkan diri,-mau ke selatan ada isu
tsunami, mau ke utara Gunung Merapi mau meletus. Karena itu menurutnya alpikasi
ini menjadi sangat membantu. Oscar juga sering menjadi relawan ketika terjadi
bencana sehingga ia sangat mengetahui bahwa relawan membutuhkan alpikasi ini
untuk memudahkan mereka, dan memang alpikasi ini sebenarnya dibuat untuk para
relawan.
Oscar pertama kali
mengetahui internet adalah pada saat SD ketika ia membuat email untuk
menghubungi ayahnya yang sedang menyelesaikan doktoralnya di Liverpool,
Inggris.
Sejak saat itu, Oscar sangat tertarik pada teknologi
informasi khususnya internet dan mencetak banyak prestasi pada masa sekolahnya.
Kecintaannya pada teknologi tidak lantas menjadikannya anak
yang kutu buku dan tidak suka bergaul, ia malah sangat aktif berorganisasi
sampai pernah terpilih menjadi ketua orientasi mahasiswa baru.
Oscar juga merupakan duta Ambassador untuk Google dan
menjadi orang pertama di Indonesia yang memiliki smart watch dan Google glass.
Saat ini Oscar sedang berusaha merampungkan skripsinya yang
bertema pengolahan big data. Ia mengatakan bahwa ia hendak mengamalkan ilmunya
sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di negara berkembang.
Oscar adalah anak muda yang patut dijadikan panutan bagi anak muda lainnya, dimana pada usianya yang masih muda ia bisa menorehkan prestasi yang begitu gemilang dan mengaharumkan nama Indonesia. Saya pribadi sangat kagum padanya dan membuat saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri apa yang sudah saya lakukan selama 18 tahun saya hidup di dunia ini?
Daniel Oscar Baskoro
♦ Lahir: Yogyakarta, 10 Juli 1992
♦ Pendidikan:
- SD Tarakanita, Yogyakarta, 2004
- SMP Stella Duce I, Yogyakarta, 2007
- SMA Kolese De Britto, Yogyakarta, 2010
- Fakultas MIPA Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (sekarang)
♦ Pengalaman Organisasi:
- Google Student Ambassador South East Asia
- Google Business Group
- Google Developer Group
- Code Project International
- Peneliti Muda di Kementerian Riset dan Teknologi
- Pringwulung Social Communication Commission
♦ Penghargaan:
- Best Public Safety Application, dari AT&T dan IBM, di Silicon Valley, AS, 2014
- World Bank Global Winner Award, London, Inggris, 2014
- Jenesys Winner, dari Pemerintah Jepang, 2014
- 10 Mahasiswa Terbaik, Direktorat Kemahasiswaan UGM, 2014
- XL Axiata Future Leaders, 2013
- Google Geo Good People, AS, 2013
- Google Student Ambassador South East Asia, 2013
- Medali Emas dan Pemenang Favorit Lomba Foto Kebudayaan dan Pariwisata tingkat Nasional, 2010
- Think Quest International Achievement, Oracle, AS, 2008
- Medali Emas Kompetisi Desain Web, Kementerian Pendidikan, 2006
Sumber: print.kompas.com
Sumber: print.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar