Sabtu, 25 April 2015

Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility

gambar 1. ilustrasi human socialities


1. Socialization

1.1 Pengertian Sosialisasi

Socialization/Sosialisasi adalah proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat sesuai dengan peran dan status sosial yang dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing dan kebudayaan suatu masyarakat.

Melalui proses belajar semacam ini, seseorang juga mempelajari kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, perilaku, peran, dan semua aturan yang berlaku di masyarakat. Proses mempelajari unsur-unsur budaya suatu masyarakat inilah yang disebut dengan sosialisasi.

1.2 Pengertian Menurut Ahli

Menurut Robert M.Z. Lawang, Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

Menurut Jack Levin dan James L. Spates, Sosialisasi adalah proses di mana kebudayaan diteruskan dan diinternalisasikan oleh kepribadian individu.

Menurut Charlotte Buhler, Sosialisasi adalah sebuah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.

Menurut Sukandar Wiraatmaja, M.A., Sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan, dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.

1.3 Peran Sosialisasi

1.3.1 Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah dampak dari isolasi. Interaksi hereditas dan pembangunan manusia merupakan bentuk lingkungan. 

1.3.2 Pengaruh Keturunan

Penelitian mengenai kecerdasan anak kembar menunjukkan  skor yang sama ketika anak kembar dibesarkan terpisah dalam pengaturan sosial yang serupa dan skor sangat berbeda ketika anak kembar dibesarkan terpisah dalam pengaturan sosial yang dramatis berrbeda.

1.4 Sosialisasi dan diri

Diri adalah identitas berbeda yang dimiliki seseorang dan membedakannya dari orang lain.

Cooley: Looking Glass Self, mengatakan bahwa 
  • kita belajar siapa diri kita adalah dengan berinteraksi dengan orang lain
  • pandangan kita mengenai diri kita sendiri berasal dari kualitas pribadi kita dan impresi kita bagaimana orang lain memandang kita
  • diri adalah produk dari interaksi sosial kita dengan orang lain
1.4.1 Pendekatan diri Sosiolagi: 

Mead: Tahapan diri
  • Play stage (tahap bermain), dimana anak-anak mengembangkan keterampilan dalam berkomunikasi melalui simbol-simbol dan pengambilan peran terjadi
  • Game stage, dimana anak-anak sekitar 8 atau 9 tahun mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan hubungan secara terus-menerus.
  • Prepatory stage, dimana anak-anak mengimitasi/meniru orang-orang di sekitar mereka.
  • Simbol: gerakan, benda, dan bahasa yang membentuk dasar komunikasi manusia
  • Role taking (mengambil peran) : proses mental dimana kita mengasumsikan perspektif orang lain
  • Generalized other: sikap, sudut pandang, dan harapan masyarakat secara keseluruhan dimana anak memperhitungkan.
  • Significant others: perkembangan diri individu yang paling penting
Goffman: Presentasi diri

Impression Management: individu belajar untuk condong pada presentasi diri untuk membuat penampilan khas dan memuaskan penonton tertentu.

Face-work: perlu untuk mempertahankan citra diri yang tepat untuk melanjutkan interaksi sosial.

1.4.2 Pendekatan diri Psikologi

Menurut Freud, diri adalah produk sosial, bagaimanapun, naluri alami impulsif dalam konflik konstan dengan kendala sosial. Kepribadian dipengaruhi oleh orang lain (terutama orang tua seseorang).

Piaget menekankan

  • tahapan manusia maju melalui sebagai perkembangan diri.
  • Teori kognitif pembangunan mengidentifikasi 4 tahap dalam perkembangan proses berpikir anak-anak.
  • Interaksi sosial merupakan kunci untuk berkembang
1.5 Agen Sosialisasi
  • Keluarga 
  • Sekolah
  • Teman sebaya
  • Media massa dan teknologi
  • Tempat kerja
  • Agama dan Negara
2. Social Interaction/Interaksi Sosial

gambar 2. ilustrasi interaksi sosial


2.1 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. 

2.2 Elemen Struktur Sosial

2.2.1 Status
Mengacu pada salah satu posisi yang didefinisikan secara sosial dalam kelompok besar atau masyarakat. Seseorang memegang lebih dari satu status secara bersamaan.

Ascribed and Achieved Status
  • Ascribed status adalah status yang diperoleh seseorang sejak dia lahir
  • Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang melalui perjuangan
Master Status
Status yang mendominasi orang lain dan menentukan posisi umum seseorang dalam masyarakat.

2.2.2 Social Roles
Satu set harapan bagi orang-orang yang menempati status yang diberikan dan merupakan komponen penting dari struktur sosial.

Role Conflict terjadi ketika harapan yang tidak sesuai muncul dari dua atau lebih posisi sosial yang dipegang oleh orang yang sama.

Role Strain adalah kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama membebankan tuntutan yang saling bertentangan dengan harapan.

Role Exit adalah proses pelepasan dari peran lama dan membangun peran baru.

Gambar 3 .Status Sosial


2.3 Kelompok

Sejumlah orang dengan norma-norma yang sama, nilai-nilai, dan harapan yang berinteraksi satu sama lain secara teratur. Setiap masyarakat terdiri dari banyak kelompok di mana interaksi sosial sehari-hari berlangsung.

2.4 Social Networks dan Teknologi

Social Networks/jaringan sosial adalah serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan orang langsung ke orang lain, dan secara tidak langsung menghubungkan seseorang dengan masih banyak orang lagi.

Networking/jaringan: keterlibatan dalam jaringan sosial; keterampilan berharga ketika berburu pekerjaan.

Kita sekarang dapat mempertahankan jaringan sosial menggunakan alat elektronik dengan kemajuan teknologi.

2.5 Social Institution/Institusi Sosial

Pola terorganisir dari keyakinan dan perilaku yang berpusat pada kebutuhan sosial dasar.

3. Social Mobility/Mobilitas Sosial

3.1 Pengertian Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial adalah gerakan individu atau kelompok dari satu posisi dalam sistem stratifikasi masyarakat ke posisi yang lain.

3.2 Sistem Stratifikasi sosial

  • Sistem terbuka: posisi setiap individu dipengaruhi oleh posisi yang dicapai seseorang
  • Sistem tertutup: memungkinkan sedikit atau tidak ada kemungkinan bergerak naik
3.3 Tipe-tipe Mobilitas Sosial
  • Mobilitas horizontal: bergerak/berpindah tetapi pada prestise yang sama.
  • Mobilitas vertikal: perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dari peringkat yang berbeda.
  • Mobilitas Intragenerational: perubahan posisi sosial dalam kehidupan dewasa seseorang
gambar 4. ilustrasi mobilitas sosial


Sumber:

disarikan dari materi Binus Maya tentang Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility Pertemuan ke-7 pada tanggal 24 April 2015

diunduh dari http://www.zonasiswa.com/2014/07/pengertian-sosialisasi.html pada tanggal 24 April 2015 pukul 21.20 WIB

diunduh dari http://www.academia.edu/6731252/Makalah_Interaksi_Sosial pada tanggal 24 April 2015 pukul 22.53 WIB

gambar 1. diunduh dari http://www.clare.cam.ac.uk/data/uploads/admissions/undergraduate/subjects/social1.gif pada tanggal 25 April 2015 pukul 3.34 WIB

gambar 2. diunduh dari http://www.zainalhakim.web.id/uploads/image/proses-interaksi-sosial.jpg pada tanggal 25 April 2015 pukul 3.38 WIB

gambar 3. diunduh dari Binus Maya tentang Human Socialities: Socialization, Social Interaction, and Social Mobility Pertemuan ke-7 pada tanggal 25 April 2015

gambar 4. diunduh dari http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/97/2014/04/social-mobility.jpg pada tanggal 25 April 2015 pukul 3.40 WIB

Rabu, 15 April 2015

Human Organizations: Groups, Families, Communities, Cities, and States

gambar 1. kelompok


1. Groups

Groups atau kelompok adalah sejumlah orang dengan norma, nilai-nilai, dan harapan yang mirip dan berinteraksi secara teratur.

1.1 Terdapat berbagai macam tipe groups:

1.1.1 Primary Group

Kelompok kecil yang intim, berasosiasi dan bekerja sama face-to-face atau dengan bertemu.

1.1.2 Secondary Group

Formal, bersifat umum, hanya sedikit keintiman sosial dan saling pengertian yang ada.

Tabel 1.  Perbedaan Primary dan Secondary Group

1.1.3 In Group

Suatu group atau kategori dimana seseorang merasa disana tempat mereka seharusnya.

1.1.4 Out Group

Suatu group atau kategori dimana seseorang merasa disana bukan tempat mereka.

1.1.5 Reference Group

Suatu group dimana seseorang menggunakannya sebagai standar untuk mengukur perilaku mereka sendiri.

1.2 Small Group

Dimana group sudah cukup kecil untuk anggota group berinteraksi terus-menerus.

1.2.1 Dyad adalah group yang terdiri dari dua orang

1.2,2 Triad adalah group yang terdiri dari tiga orang

2. Family

Family atau keluarga adalah orang-orang yang berhubungan darah, perkawinan, atau hubungan yang disepakati lainnya, atau adopsi yang berbagi tanggung jawab utama untuk reproduksi dan merawat anggota masyarakat.

Gambar 2. keluarga


2.1 Komposisi Keluarga

2.1.1 Nuclear Family

Keluarga yang terdiri dari keluarga inti seperti ayah,ibu, dan anak-anaknya.

2.1.2 Extended Family

Suatu kelurga dimana terdapat keluarga lain seperti kakek, nenek, om, tante, dll. yang tinggal satu rumah dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu, dan anak-anaknya.

2.1.3 Polygamy

Ketika seorang individu memiliki beberapa suami atau istri secara bersamaan.

2.1.4 Polyginy

Seorang pria yang memiliki lebih dari satu istri.

2.1.5 Polyandry

Seorang wanita yang memiliki lebih dari satu suami.

2.2 Pola Kinship

2.2.1 Bilateral Descent

Kedua belah pihak keluarga seseorang dianggap sama pentingnya.

2.2.2 Patrilineal Descent

Hanya keluarga dari pihak ayah yang dianggap penting.

2.2.3 Matrilineal Descent

Hanya keluarga dari ibu yang dianggap penting.

2.3 Authority Patterns

2.3.1 Patriarchy

Laki-laki yang diperkirakan akan mendominasi dalam semua pengambilan keputusan keluarga.

2.3.2 Matriarchy

Wanita memiliki kewenangan yang lebih besar daripada laki-laki.

2.3.3 Egalitarian family

Keluarga dimana ayah dan ibu dianggap mempunyai kewenangan yang sama.

2.4 Enam Fungsi keluarga:
  • Protection atau perlindungan
  • Socialization atau sosialisasi
  • Reproduction atau reproduksi
  • Regulation of sexual behavior atau Peraturan perilaku seksual
  • Affection and companionship atau kasih sayang dan persahabatan
  • Provision of social status atau pemberian status sosial

3. Communities


gambar 3. komunitas


3.1 Early Communities

Tergantung pada lingkungan fisik untuk pasokan makanan.Masyarakat hortikultura menyebabkan perubahan dramatis dalam organisasi sosial manusia. 

4. Cities

4.1 Preindustrial Cities

Hanya beberapa ribu orang yang tinggal dalam perbatasan mereka. Ditandai dengan sistem kelas yang relatif tertutup dan mobilitas sosial yang terbatas. Status biasanya didasarkan pada karakteristik darimana berasal, dan pendidikan yang terbatas pada elit.


gambar 4. kota



4.2 Lima Jenis Tipe yang terdapat di kota menurut Gans:
  • Cosmopolites
  • Tidak menikah dan tidak mempunyai anak
  • Desa etnik
  • yang dirampas
  • yang terjebak
4.3 Masalah yang terdapat di kota:
  • kejahatan
  • polusi
  • sekolah-sekolah
  • transportasi yang tidak memadai

5. States

Sebuah negara adalah masyarakat dengan pemerintah pusat formal, dan pembagian masyarakat ke dalam kelas. Sebuah negara mengendalikan wilayah daerah tertentu.

5.1 Eligatarian Society

Kebanyakan biasanya ditemukan di antara pemburu dan suku.
Masyarakat ini tidak memiliki perbedaan statusnya kecuali yang berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kualitas individu, bakat, dan prestasi. Semua orang dilahirkan sama, tapi selama hidup mereka mencapai status yang berbeda.

5.2 Ranked Society

Masyarakat ini memiliki ketidaksetaraan turun-temurun, tetapi kuramg dalam stratifikasi sosial.
Ada kontinum status sebagai individu yang peringkat dalam hal jarak silsilah mereka dari kepala.
Tidak semua masyarakat peringkat yang chiefdom, hanya mereka yang ada adalah hilangnya otonomi desa disebut chiefdom.

gambar 5. ilustrasi negara


Sumber: 

disarikan dari materi Binus Maya tentang Human Organizations: Groups, Families, Communities, Cities, and States Pertemuan ke-6 pada tanggal 15 April 2015



gambar 3. diunduh dari http://beithtrust.org/wp-content/uploads/2014/10/community.png pada tanggal 15 April pukul 02:20 WIB

gambar 4. diunduh dari http://a.fastcompany.net/multisite_files/fastcompany/poster/2013/11/3021592-poster-1280-cities.jpg pada tanggal 15 April 2015 pukul 02: 25 WIB

gambar 5. diunduh dari http://blog.estately.com/assets/US-state-map-4.gif pada tanggal 15 April 2015 pukul 02:30 WIB

Sabtu, 04 April 2015

Human Philosophical Reflections 2: Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom

Gambar 1. ilustrasi knowledge

1. Knowledge/ Pengetahuan


Pengetahuan tidak bisa dipandang seperti memandang suatu objek yang terdapat di sana, di depan subjek, yang dapat dijangkau oleh pandangan dan oleh tangan manusia. 


Terdapat berbagai macam pengetahuan: 


1.1 Indrawi lahir atau indrawi luar


Dikatakan demikian ketika orang mencapainya secara langsung, melalui penglihatan, pendengaran, pembau, perasaan, serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya.


1.2 Indrawi batin


Adalah ketika menampakkan dirinya kepada orang dengan ingatan dan khayalan, baik mengenai apa yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauannya.


1.3 Pengetahuan perseptif



Ketika muncul secara spontan, pengetahuan itu memungkinkan orang untuk menyesuaikan dirinya secara langsung dengan situasi yang disajikan. contohnya seperti gerakan tangan, tingah laku, jeritan, daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas.

1.4 Pengetahuan Refleksif

Ketika pengetahuan itu membuat objektif kodrat dari suatu realitas apa pun juga, yang diungkapkan dalam bentuk ide, konsep, definisi, serta putusan-putusan maupun dalam bentuk lambang, mitos, atau karya-karya seni.

1.5 Pengetahuan Diskursif

Ketika pengetahuan itu memperhatikan suatu aspek dari benda kemudian suatu aspek yang lain, ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian, dan dari bagian-bagian ke keseluruhan.
Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akibat dan dari akibat ke sebab, dari prinsip ke konsekuensi dan dari konsekuensi ke prinsip, dan sebagainya.

1.6 Pengetahuan Intuitif 



Ketika pengetahuan menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuensi dalam prinsip, dan sebagainya.

Meskipun pengetahuan menyerupai kesadaran namun tidak ada persesuaian yang sempurna antara pengetahuan dan kesadaran. Pengetahuan adalah kegiatan yang menjadikan suatu realitas menjadi kurang lebih dinyatakan. 

2. Intelligence



Gambar 2. ilustrasi intelligence


2.1 Terminologi Intelligence



Istilah Inteligensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin). Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal, dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap. Kata intellegere dengan ini berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam. 

2.2 Pengertian Intelligence

Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi, dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi seperti persepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi, konsentrasi. seleksi relasi, rencana, ekstrapolasi, prediksi, kontrol (pengendalian), memilih, mengarahkan. Berbeda dengan naluri, kebiasaan, adat istiadat, hafalan tanpa mempergunakan pikiran, tradisi.

2.3 Insight

Merupakan tahap berikutnya dari intelligence, merupakan penangkapan intelektual secara mendadak mengenai objek. Melalui tahap ini inteligensi manusia tidak hanya menyadari secara pasif apa yang terjadi, tetapi berusaha untuk menangkap esensi atau hakikat atau inti peristiwa tertentu.  

3. Affection 

Affection/Afektivitas tidak sama dengan pengetahuan, namun menjadi penggerak atau penyebab dan sekaligus akibat dari proses pengetahuan manusia dalam arti penerapannya dalam bentuk perbuatan atau tindakan. 

Cinta (disebut afektivitas positif) atau benci (disebut afektivitas negatif) dapat menjadi dasar penentuan bagi suatu tindakan kognitif.

3.1 Kondisi-kondisi untuk mencapai afaktivitas:

3.1.1 Antara subjek dan objek harus ada ikatan kesamaan atau kesatuan itu sendiri, karena ketika tidak ada kesamaan maka tidak akan ada afektivitas.

3.1.2 Nilai (baik dan buruk), dalam kondisi ini, ketika objek dipandang memiliki sebuah nilai maka subjek akan melahirkan kegiatan afektif, karena afektivitas itu sendiri adalah berdasar pada kecintaan akan sesuatu maka subjek pada akhirnya akan melahirkan kegiatan afektif untuk menolak atau menerima.

3.1.3 Sifat dasariah dan kecenderungan kognitif, pada kondisi ini subjek akan dalam melakukan sebuah afektif harus ditunjang dengan sebuah sifat dasariah yang akan mendorong dia untuk lebih cenderung, selera, berkeinginan akan sesuatu yang pada akhirnya akan menimbulkan kegiatan afektif yang ternyata memang sesuai dengan sifat dasariah tersebut.

3.1.4 Mengenal adalah kausa dari afektivitas. Dalam proses mengenal subjek akan mengalami kondisi dimana dia harus berusaha mendefinisikan objek yang akan dikenalinya dan ketika definisi tentang objek tersebut telah tercapai maka pada akhirnya akan lahir sebuah keputusan afektif apakah dia harus menyerang, mencintai, mempertahankan diri atau yang lainnya.

3.1.5 Imajinasi. Untuk menimbulkan kegiatan afektif maka imajinasi dapat menjadi sebuah pendorong, semangat, mempengaruhi bahkan membohongi.

3.2 Public Display of Affection

Public Display of Affection (PDA) adalah sebuah istilah umum yang sering digunakan untuk menjelaskan sebuah kegiatan yang menebar keintiman lewat demostrasi pisik yang dipertontonkan didepan khayalak ramai. Salah satu contoh dari PDA ini adalah berpelukan, berciuman, menebar kedekatan atau gerakan pisik lainya didepan umum.

3.3. Video lucu mengenai affection judulnya 10 Annoying Public Display of Affection (PDA)




4. Freedom


Freedom/kebebasan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri manusia, juga karena kebebasan itu dalam kenyataannya merupakan suatu yang bersifat "fragile"; kebebasan bersifat sensitif dan rapuh. Manusia adalah makhluk yang bebas, namun sekaligus manusia adalah makhluk yang harus senantiasa memperjuangkan kebebasannya.

4.1 Pengertian Freedom

Pada jaman penjajahan kebebasan mungkin lebih diartikan sebagai keadaan terlepas dari penindasan oleh penjajah. Namun pada masyarakat modern, di mana bentuk penjajahan terhadap kebebasan juga semakin berkembang.

Kebebasan pada jaman sekarang bukan hanya berarti sekedar terbebas dari keadaan terjajah, namun mungkin lebih berarti bebas untuk mengaktualkan diri di tengah-tengah perkembangan jaman ini.
Manusia yang bebas adalah manusia yang memiliki secara sendiri perbuatan-perbuatannya.

Kebebasan adalah suatu kondisi tiadanya paksaan pada aktivitas saya. Manusia disebut bebas kalau dia sungguh-sungguh mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan demikian kata bebas menunjuk kepada manusia sendiri yang mempunyai kemungkinan untuk memberi arah dan isi kepada perbuatannya.

Gambar 3. ilustrasi freedom
“Freedom is self-determination”. Berdasarkan pengertian itu dapat dikatakan bahwa kebebasan merupakan sesuatu sifat atau ciri khas perbuatan dan kelakuan yang hanya terdapat dalam manusia dan bukan pada binatang atau benda-benda.

4.2 Secara ringkas Louis Leahy membedakan tiga macam atau bentuk kebebasan, yaitu kebebasan fisik, kebebasan moral dan kebebasan psikologis. 

Sumber: 

disarikan dari materi Binus Maya tentang Human Philosophical Reflections 2: Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom Pertemuan ke-5

diunduh dari dari http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/09/13/pda-salahkah-395263.html pada tanggal 4 April 2015 pukul 18.46 WIB 

gambar 1 diunduh dari http://emedia.leeward.hawaii.edu/kamanao/sites/default/files/userfiles/knowledge.jpg pada tanggal 4 April pukul 19.13 WIB

gambar 2 diunduh dari http://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/775441/126523163/stock-photo-intelligence-symbol-conceptual-design-creative-thinking-icon-isolated-on-white-background-126523163.jpg pada tanggal 4 April pukul 20.19 WIB

gambar 3 diunduh dari http://www.healthyhabitsolutions.com/images/freedom.jpg pada tanggal 4 April pukul 20.21 WIB

video 10 Annoying Public Display of Affection (PDA) diunduh dari https://www.youtube.com/watch?v=UJ78hgBq1ao pada 4 April pukul 18.03 WIB